Peranan Majalah dan Perpustakaan Bagi Masyarakat – Majalah dan perpustakaan memiliki keterikatan yang sangat. Perpustakaan telah menyediakan adanya berbagai terbitan koleksi secara berkala berupa majalah ataupun jurnal ilmiah dengan bahasa Indonesia ataupun bahasa Inggris yang sudah tercetak.
Dengan adanya koleksi tersebut tentunya didapatkan melalui pembelian dan hadiah. Selain itu juga telah disediakan dengan adanya majalah ilmiah populer yang berhubungan secara langsung dengan adanya pertanian, arsitektur, hobi, serta intisari.
Majalah dijadikan sebagai salah satu sarana untuk menjalin komunikasi yang terbagi di dalam komunikasi ilmiah serta komunikasi populer. Sebagai bagian dari adanya komunikasi ilmiah tentunya masuk ke dalam kategori jurnal.
Pada konteks komunikasi populer tentunya juga bisa menjadi komunikasi informasi pers ataupun komunikasi non pers. Majalah di dalam konteks pers seperti halnya Forum, Majalah Tempo, Sindo dan yang lain sebagainya.
Meskipun begitu juga terdapat majalah di dalam ruang lingkup pers akan tetapi untuk unsur pemberitaannya tidak begitu dominan seperti halnya SWA, Intisari, Info Bank dan yang lainnya serta lebih pada penyampaian terhadap informasi yang disesuaikan terhadap segmen pembacanya. Di dalam ranah perpustakaan yang ada di Indonesia tentunya majalah yang selama ini sudah diterbitkan hanya lebih memfokuskan terhadap dirinya sendiri untuk perpustakaan tersebut dan bukan menyampaikan sebuah informasi ataupun media komunikasi dari perusahaan dengan pemustakanya.
Seperti halnya hanya dengan memberitakan kegiatan yang sudah diselenggarakan oleh perpustakaan itu sendiri ataupun lembaga induknya dengan kehadiran dari penulisan yang menerapkan pola hard news ataupun berita yang selayaknya pemberitaan pada surat kabar. Bukanlah dengan menggunakan konsep feature sehingga tentunya memberikan dampak dari kehadiran majalah itulah yang dapat dibaca hanya dari pengelola perpustakaan tersebut.
Sekarang ini sudah tersedia perpustakaan daerah yang menerbitkan adanya majalah berhubungan dengan tren untuk memenuhi kebutuhan informasi pemustaka yang akan ditanganinya tersebut. Perpustakaan daerah menjadi salah satu lembaga yang melakukan pengelolaan terhadap pengetahuan lokal dan disesuaikan pada ruang lingkupnya untuk menjadi khasanah informasi serta budaya setempat.
Hal ini tentunya dilakukan baik yang sudah berlalu serta sekarang ini hingga wacana untuk masa depan. Mulai dari adanya bahasan terkait permasalahan sosial setempat, tokoh masyarakat, tempat menarik, kuliner, dan beberapa hal yang sangat menarik lainnya seputar dari kawasan daerah tersebut.
Perpustakaan Nasional RI sekarang ini juga telah menyediakan adanya majalah yang dapat disesuaikan terhadap kebutuhan bagi para pembacanya. Keberadaan dari perpustakaan Nasional RI sekarang ini tentunya mempunyai keadaan yang berperang sangat berat.
Dari satu sisinya mempunyai tugas utama sebenarnya untuk menjadi deposit atas pengetahuan dan intelektual di Indonesia. Akan tetapi dalam hal ini juga terdapat sisi lain dengan kewajibannya untuk melakukan pembinaan pada perpustakaan yang terdapat di seluruh Indonesia.
Idealnya keberadaan dari perpustakaan provinsi serta perpustakaan kabupaten atau kota menjadi kepanjangan tangan perpustakaan Nasional. Namun ternyata pada kenyataannya memang sedikit sekali dari perpustakaan kepanjangan tangan itulah yang setidaknya telah disesuaikan terhadap standar nasional perpustakaan.
Sehingga dalam mendapatkan majalah tentunya tidak hanya perlu datang ke pelosok daerah dan cukup melihat di kawasan Jabodetabek saja. Meskipun memang untuk secara fisiknya sendiri gedung perpustakaan umum yang terdapat di kawasan Jabodetabek ini memang terlihat cukup megah akan tetapi sayangnya di dalam konteks pengembangan untuk ketersediaan koleksi serta layanan pada perpustakaan memang tidak sesuai dengan harapan dari kalangan masyarakat.
Terlebih lagi dengan adanya masyarakat urban yang terdapat di kawasan Jabodetabek tentunya adanya pendekatan secara konvensional dengan mengharapkan kalangan masyarakat bisa datang ke perpustakaan akan tetapi suasana di perpustakaan itulah yang memang belum sesuai dengan harapan dan layanannya cenderung masih konvensional. Di dalam pengertiannya hanya terdapat layanan sirkulasi saja yang dilakukan pengembangan sehingga akan menjadi lebih berat bebannya untuk perpustakaan Nasional supaya nantinya bisa mengangkat citra terhadap perpustakaan yang lebih baik lagi untuk tingkat nasional.
Beban berat tersebut tentunya ditambahkan dengan adanya ketidak kesinambungan atas program perpustakaan di daerah di dalam konteks literasi yang niatnya dengan memperbanyak taman bacaan masyarakat dan pojok baca di sekolah supaya dapat menumbuhkan kesadaran terhadap masyarakat agar lebih aktif dalam berkunjung ke perpustakaan baik itu secara langsung ataupun melalui internet yang ternyata tidak saling terkait. Hal ini tentunya menyebabkan adanya persepsi yang telah timbul terdapat rak adanya majalah dan buku yang sudah tersusun rapi serta terdapat labelnya sehingga sudah dapat disebut sebagai perpustakaan.
Padahal dengan maksud adanya taman bacaan masyarakat dan pojok baca itulah sebagai kepanjangan tangan perpustakaan yang terdapat di lingkungan masyarakat. Para pegiatnya tersebut diharapkan lebih mengarahkan terhadap para pemusnakanya untuk nantinya dapat mendalami lebih lanjut terhadap ilmu pengetahuan ataupun informasi yang telah dibutuhkan oleh perpustakaan.
Tidak hanya stop pada tangan bacaan masyarakat tersebut yang nantinya tentunya hanya berakibat terhadap persepsi di kalangan masyarakat karena tidak membutuhkan perpustakaan ataupun bayangan diantara mereka bahwasanya perpustakaan hanyalah deretan buku serta materi yang terdapat di rak. Hal ini tentunya memberikan dampak yang cukup besar yaitu semakin hari kunjungan pada pemustaka ke perpustakaan umum daerah akan semakin berkurang banyak.
Kunjungan dapat meningkat jika perpustakaan menjadi lebih aktif untuk penyelenggaraan berbagai kegiatan. Sehingga peranan dari majalah tidak begitu besar terhadap perpustakaan apabila tidak diimbangi dengan kegiatan yang potensial, supaya nantinya dapat mendatangkan jumlah kalangan masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan yang lebih banyak lagi dibandingkan sebelumnya.